Perkembangan Akal Budi Manusia dan Positivisme: Filsafat Auguste Comte

diambil dan disadur dari buku "Filsafat Manusia" karangan Zainal Abidin


Auguste Comte
Introduksi
Auguste Comte mengemukakan teori mengenai perkembangan akal budi manusia yang secara linier bergerak dalam urutan yang tidak terputus. Perkembangan itu bermula dari tahap mistis atau teologis kemudian menuju tahap metafisis dan berakhir pada tahap positif. Pada tahap positif inilah Comte menekankan pada pengakuan dan pembatasan pada ilmu pengetahuan hanya yang didasarkan pada fakta-fakta logis dan empiris, dan fakta-fakta tersebut harus didekati dengan menggunakan metode ilmiah, yakni eksperimen, observasi, dan komparasi. Menurutnya, segala pengetahuan yang tidak didasarkan pada fakta-fakta positif  dan mendekatinya tidak dengan metode ilmu pengetahuan, tidak lain hanyalah fantasi atau spekulasi liar. Jenis pengetahuan yang dikatakannya spekulasi atau fantasi liar inilah yang disebutnya teologi dan metafisika.

Pengaruh Posistivisme dan Permasalahan Praktis Seputar Positivisme

lanjutan dari artikel "Perkembangan Akal Budi Manusia dan Positivisme: Filsafat Auguste Comte"


Pengaruh Positivisme Auguste Comte

Sangat sulit mengukur pengaruh suatu pemikiran filsafat seperti positivisme yang dikemukakan Auguste Comte. Rentang waktu yang sangat panjang antara terbitnya buku utama Comte, Cours de philosophie positive (6 Volume, 1830-1842) hingga hari ini, sehingga sangat sulit untuk menilai daya jangkau dan kontribusi positivisme Comte pada berbagai unsur kebudayaan masa kini. Namun, berikut ini beberapa pengaruh positivisme Comte yang diambil dari disertasi Koento Wibisono, Arti Perkembangan Menurut Filsafat Auguste Comte. Menurut pengamatan ahli filsafat barat ini, kontribusi positivisme Comte dalam kebudayaan barat paling tidak tampak dari: