Promosi Gratis, Usaha Laris

Siapa yang tidak suka dengan yang gratisan. Bicara tentang uang, semua orang 'agama'nya sama. Yang paling sedikit memerlukan uang, itu yang dipilih. Walaupun kadang tak terjamin kualitasnya. Di era saat ini, kebutuhan manusia menjadi semakin kompleks. Seiringan dengan itu, artinya semakin banyak pula manusia-manusia lain yang akan berusaha memenuhi kebutuhan itu. Di sinilah peluang bisnis tercipta.

Bicara tentang bisnis, khususnya bisnis kecil yang semakin menjamur di mana-mana, misinya adalah "menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin, dengan modal seminimal mungkin". Seolah memahami keinginan itu, kemajuan teknologi mampu memfasilitasinya.

Seorang teman pernah bercerita, esok hari dia akan memulai bisnisnya, yaitu menjual berbagai macam barang yang sebenarnya susah untuk dispesifikasi akibat saking banyaknya macam barang yang ia jual. Ya, menjadi reseller dari beberapa toko besar di sekitaran rumahnya. "Lalu apa modalmu", kutanya padanya. "Cukup dengan facebook, twitter, dan sedikit tambahan waktu luang di rumah. Kalau mau lebih ya bikin blog."
Itu jawabnya. "Kenapa?"lalu kutanya lagi. "Gratis!" dan itulah kata kuncinya. Kembali lagi ke motif bisnis di awal, modal seminimal mungkin. Bagaimana pun, jika dihitung menggunakan sistem akuntansi, itu semua tidak gratis. Peralatan semacam laptop dan modem, ditambah dengan biaya internet, belum lagi beban listrik yang dikeluarkan serta biaya-biaya lain yang tidak tampak (sunk cost), membuktikan bahwa modal untuk berbisnis memang tidak gratis. Namun, bolehlah kita sebut saja gratis karena ini sekadar bisnis kecil, yang biaya-biaya modalnya tidak se-masive industri papan atas.


Lalu, kemajuan teknologi yang mana yang dimaksud mampu memfasilitasinya. Social media salah satunya. Kini orang menjadi sangat mudah untuk memulai menjadi pengusaha, khususnya dalam skala kecil. Ini tentu positif, bahkan ada yang mengatakan, "kemajuan bangsa ditentukan oleh jumlah pengusahanya". Wow! Dalam memulai suatu usaha, skillware dan brainware harusnya menjadi syarat utama. Pendidikan dan pelatihan berbagai hal tentang bisnis sudah selayaknya diikuti bagi seorang calon businessman. Prasetiya Mulya Business School misalnya, yang menyediakan program pendidikan bisnis lengkap bagi calon-calon entrepreneur. Dari proses pendidikan inilah yang kemudian memberikan bekal bagi orang-orang yang ingin terjun menjadi wiraswasta agar memiliki pengetahuan yang mumpuni.

Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bisnis secara formal. Banyak sekali orang-orang yang memberanikan diri untuk langsung terjun di dunia bisnis. Banyak pula dari mereka adalah para pemilik ide cemerlang atau mungkin hanya sekadar 'ikut-ikutan'. Lalu dari mana ide-ide bisnis itu diaplikasikan ke dunia nyata? Dari sinilah social media memberikan jawaban. Kemudahan akses, pembuatan akun baru, ditambah koneksi dengan orang-orang di penjuru dunia, menjadi senjata ampuh yang dimiliki social media untuk menjadi media bisnis yang dapat diandalkan.

Inilah transformasi yang terjadi pada social media. Awalnya, fungsi utama media-media sosial ini adalah hanya untuk mempermudah interaksi dan komunikasi dengan teman-teman kita. Labih dari itu, kita juga dapat menambah teman-teman baru yang awalnya tidak kita kenal. Perkembangan yang sangat pesat, dalam hal jumlah pengguna, di dunia media sosial ini menjadi lahan yang sangat potensial bagi orang-orang ber'ide' cemerlang tadi. Mereka menjadikan senjata ampuh social media sebagai alat promosi bisnis yang mudah, murah, tetapi menjangkau seluruh dunia. Lagi-lagi, bolehlah kita katakan ini sebagai alat promosi yang gratis. Karena kebanyakan pengguna social media ini awalnya tidak berorientasi pada bisnis, tetapi karena muncul peluang, masuklah mereka sebagai entrepreneur yang dimulai dari social media.




Facebook lahir sebagai social media pertama yang digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Walaupun ada pendahulu-pendahulunya, facebook mampu memberi kenyamanan bagi para user-nya sehingga sampai delapan tahun sejak kelahirannya, kini ia masih eksis dan semakin berkembang. Dari data yang dikeluarkan oleh facebook sendiri, sampai bulan Juni 2012, jumlah pengguna aktif mereka di seluruh dunia mencapai angka 955 juta pengguna. Peluang inilah yang dimanfaatkan sebagai sarana promosi oleh para pebisnis. Bayangkan saja, hanya dalam hitungan menit, ia mampu memperkenalkan sebuah produknya kepada hampir 1 milyar orang di dunia. Luar biasa! Sedikit ketekunan dan waktu luang di depan monitor PC atau laptop, sudah menjadikan barang dagangan Anda diketahui oleh ratusan juta pengguna facebook. Tinggal bagaimana Anda mengemas konten promosi semenarik mungkin.


Kemudian muncullah twitter. Mungkin ia dianggap pesaing terkuat oleh facebook. Namun, ia akan menjadi tambahan modal besar bagi seorang pebisnis dalam hal promosi. Hingga Juni 2012, jumlah akun twitter yang terdaftar mencapai angka 517 juta. Lagi-lagi ini merupakan media promosi yang sangat efektif dan efisien. Dengan interface yang simpel dan mudah digunakan, twitter mampu menyedot para penggila social media. Tak terkecuali para pemilik jiwa-jiwa entrepreneur. Dengan media ini, kegiatan promosi mereka menjadi semakin lancar. Pengenalan produk-produk kepada masyarakat luas tidak lagi mahal dan sesulit sebelum adanya jejaring sosial.


Dari kedua jejaring sosial itu, kemudian muncullah para pesaing lainnya. Sebut saja google dengan google+ nya, ada pula linkedin, yahoo, atau yang memiliki basis penggunaan berbeda, seperti foursquare. Belum lagi dengan produk-produk social media lokal, alias buatan dalam negeri.


Kembali ke dunia bisnis, dengan adanya kemudahan sarana promosi tersebut, para pebisnis pemula tidak lagi repot dalam memulai bisnisnya. Memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan oleh social media, mereka dapat membuat berbagai macam variasi promosi agar semakin menarik di mata konsumen. Langkah berikutnya, bergantung pada keseriusan para pebisnis. Setelah mendapatkan area promosi yang begitu luas, kini mereka harus memberikan pelayanan yang profesional. Bukan melakukan penipuan, atau sekadar nge-junk di timeline orang lain. Kalau promosi sudah gencar, ditambah pelayanan yang memuaskan, dijamin usaha akan semakin berkembang dan laris manis.

Lalu bagi pengguna social media yang lain, sebagai target konsumen, hal ini harus disikapi dengan keterbukaan. Yang dilakukan oleh para pebisnis itu pun akan memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan tertentu. Namun, jangan lupa untuk tetap waspada dan melakukan proteksi diri. Fitur-fitur yang ada di social media juga sudah memberikan pengaturan privasi untuk para penggunanya. Sehingga konsumen juga tidak dirugikan oleh banyaknya promosi oleh para pebisnis.

Simpulannya, inilah "The Power of Social Media for Small Business". Social media merupakan sarana yang memudahkan dunia bisnis di bidang promosi usaha. Hal ini harus diiringi dengan profesionalitas para pengusahanya. Social media hanyalah sarana pendukung dalam mengembangkan usaha Anda. Bagi para target konsumen, manfaatkanlah social media ini dengan bijak. Berikan ruang bagi para pengusaha dan tetaplah menjadi konsumen yang baik.



1 komentar:

  1. thanks gan info nya

    kunjungi blog : http://christian-xp.blogspot.com/

    kunjungi blog : http://christian-xp.blogspot.com/

    kunjungi blog : http://christian-xp.blogspot.com/

    BalasHapus