Semanggi, Jajanan Khas Memikat Lidah

Siapa tak tahu semanggi? Tentu banyak orang, mungkin juga Anda. Semanggi yang kita bicarakan ini adalah jenis tanaman paku air yang dijadikan sebagai jajanan, bukan sebuah tragedi di tahun 1998-1999. Sebenarnya semanggi merupakan jenis tanaman paku air yang banyak tumbuh di daerah persawahan. Tanaman ini juga dapat menyerap logam berat, jadi harap berhati-hati bila mengkonsumsinya yang berasal dari daerah tercemar logam berat.


Semanggi adalah salah satu makanan khas Surabaya yang kini hampir pudar ketenarannya. Makanan ini sudah jarang lagi dijajakan oleh pedagang keliling. Di sekitar tempat tinggal penulis sendiri, ibu pedagang semanggi ini hanya berkeliling tiap hari minggu saat siang hari. Oleh karena itu, cukup sulit untuk menemukan jajanan ini. Namun, hal itu justru menumbuhkan kembali peluang pasar untuk jajanan ini. Bahkan di daerah Jakarta dan sekitarnya sudah dapat ditemui beberapa rumah makan yang menyediakan menu semanggi ini, walaupun tidak banyak.


 Semanggi cukup praktis dalam penyajiannya. Biasanya para pedagang mengolah daun semanggi cukup dengan direbus atau dikukus. Kemudian untuk yang menjadi rasa khas jajanan ini adalah bumbu yang disiramkan di atas daun semanggi. Bumbu ini berbahan ketela rambat, kacang tanah, dan gula merah. Untuk yang doyan pedas, ibu penjual dapat menyajikannya dengan bumbu pedas yang sangat nikmat. Selain daun semanggi, ada juga sedikit kecambah di dalamnya. Semanggi dan bumbunya ini disajikan dalam daun pisang yang dipincuk. Dan, inilah yang menjadi ciri khas utama semanggi, yaitu cara memakannya dengan kerupuk puli, bukan dengan sendok atau garpu. Kerupuk puli adalah kerupuk yang berbahan dasar tepung beras. Kerupuk inilah yang menjadi sendok untuk menyuapkan daun semanggi dan bumbu lezatnya ke dalam mulut Anda. Hmmm yummy...

Seiring memudarnya eksistensi jajanan semanggi, perlu kiranya agar makanan khas Surabaya ini terus dilestarikan. Langkah awal tentu dengan menambah budidaya tanaman semanggi sebagai bahan bakunya. Saat ini, di Surabaya, pusat jajanan semanggi berada di daerah Benowo, pinggiran Surabaya perbatasan dengan Gresik. Kemudian, pemerintah juga semestinya terus aktif memperkenalkan makanan khas ini kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan di bidang kebudayaan dan pariwisata. Dengan begitu, anak cucu penerus kita nanti tidak hanya mencintai makanan restoran mewah, tetapi juga menjadikan makanan tradisional sebagai makanan favorit yang tak boleh ditinggalkan. 

~I LOVE INDONESIAN FOOD~

1 komentar: